PENERBIT: PT PRIA SAKTI PERKASA (Kep MenKum HAM No AHU-13286.40.10.2014) NPWP: 70.419.437.2-602.000
TNI – POLRI Sering Bentrok, Hilang Kepercayaan Terhadap Masyarakat SulSel
Makassar. jejakkasus.com , – Terkait rentehan beberapa peristiwa bentrok antara oknum aparat keamanan yang terjadi di wilayah Sulsel belakangan ini, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kondisi kemanan di Sulsel saat ini dalam situasi yang kondusif.
Tidak ada gejolak di masyarakat yang mengkhawatirkan terkait permasalahan keamanan. “Saat ini kondisi Sulsel secara umum relatif kondusif, tidak ada gejolak yang terlalu mengkhawatirkan dimasyarakat terkait masalah keamanan,” kata Syahrul, kemarin.
Menurutnya, bentrok yang terjadi belakangan ini jangan diseret menjadi masalah institusi. Menurutnya, apa yang terjadi itu hanya karena ulah oknum aparat dan bukan perbuatan secara institusi.
“Masalah yang terjadi itu hanya karena oknum aparat, dan bukan konflik institusi. Institusinya baik-baik saja,” ujarnya.
Sementara Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel La Tunreng kecewa menilai bahwa kedua lembaga tersebut tidak mampu menjaga ketenangan masyarakat. “Kalau begini, tidak memberikan kenyaman kepada masyarakat,” kata LaTunreng.
Selain itu, dirinya menilai pajak yang dibayarkan pengusaha dan masyarakat sia-sia, dimana pajak tersebut digunakan untuk menggaji aparat keamanan, namun tak mampu memberikan rasa aman.
“Fasilitas dan kewibawaan anggota TNI-Polri digunakan tidak sesuai dengan tugas dan fungsinya, padahal berasal dari uang rakyat. “Kita sia-sia bayar pajak kepada institusi penegak hukum, untuk fasilitasi TNI Polri baru dia pakeji berkelahi,” ujarnya.
Ia juga menilai bahwa pemerintah atau presiden salah menempatkan seseorang dalam institusi yang mengatur penegakan hukum, dimana kemungkinan terselip kepentingan politik.
Sehingga dirinya sebagai pengusaha berharap agar kedua lembaga tersebut dapat menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. “Perlu diganti personnya,” tegasnya.
Salah satu pedagang di Pasar Pa’baeng-baeng, Talia (53) merasa ketakutan dengan kejadian ini. Menurutnya, seharusnya polisi dan tentara bisa saling menghargai agar mampu memberikan keamanan.
Ia juga menilai dari berbagai insiden yang terjadi, saat ini TNI ataupun Polri sudah tidak bisa dipercaya lagi untuk mengatur, menjaga keamanan, kenyamaanan dan sebagai pengayom masyarakat. “Dia saja saling membunuh, bagaimana ke masyarakat biasa. Kita bisa dibunuh percuma sama polisi dan TNI,” ucapnya.
Talia merasa tidak ada penegak hukum yang bisa dipercaya saat ini, karena hampir seluruh lembaga atau institusi penegak hukum sedang kacau untuk saling menjatuhkan lawan hingga kawan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar